Hari ini saya benar-benar kesal. Sebal dengan diri sendiri. Rasanya ingin hilang sebentar di telan bumi saja. Tidak mau keluar kamar apalagi keluar rumah. Ingin sendiri saja. Handphone semuanya saya non aktifkan agar tiada satupun yang dapat menghubungi saya.
Saya benar-benar putus asa. Bahkan saya mengganggap diri ini tidak berguna. Kacau sekali memang. Semua masalah seperti muncul kepermukaan. Berputar-putar di kepala. Penuh sesak. Saya tidak tahu harus melampiaskannya dengan cara apa. Memukul boneka, meraung-raung, berteriak-teriak kacau bahkan sampai memukul dinding semua saya lakukan. Tapi hasilnya apa? Hanya rasa sakit saja.
Kemudian saya mulai membandingkan diri saya dengan orang lain. Si ini begini, si itu begitu. Sedangkan saya? seketika saya semakin kosong. Rasanya benar-benar kecil. Saya tidak tahu harus bagaimana. Saya tahu adalah sebuah kesalahan besar jika tidak mensyukuri nikmat-Nya. Tapi harus bagaimana? Hari ini sepertinya otak saya seperti tidak bisa saya kendalikan.
Ingin rasaya berada di pangkuan mama. Mengadukan semuanya. Menangis sejadi-jadinya di pelukannya, karena memang hanya dia yang bisa mengerti saya.
Entahlah, saya tidak tahu lagi harus berkata apa. Harus menceritakan apa.Yang jelas beginilah saya hari ini. Terduduk sendiri merasa sepi dengan mata bengkak dan kepala yang rasanya mau pecah. Semoga tidak lama. Karena saya rindu senyuman.